Pasalnya, investasi di sektor hulu migas didasari oleh perkiraan harga rata-rata pada jangka waktu yang cukup panjang dan bukan mengacu pada peningkatan harga sesaat. Namun, apabila harga minyak mentah bertengger pada level yang tinggi, hal itu akan berdampak kepada rencana investasi.
"Belum kelihatan [peningkatan investasi], SKK Migas selalu berkoordinasi dengan KKKS untuk memitigasi proyek-proyek apa yang bisa dilakukan secara cepat untuk meningkatkan produksi. Koordinasi dilakukan setiap saat dan intensif," jelasnya.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno berharap dengan meningkatnya harga minyak dunia akan meningkatkan kegiatan operasional hulu migas dalam negeri.
Namun, katanya, pada saat ini belum ada kontraktor yang melaporkan untuk meningkatkan investasinya setelah pada sebelumnya sebagian besar memangkas anggarannya pada saat harga minyak melemah. "Yang pasti ya akan semakin bergairah," ungkapnya.
BACA: SKK Migas Kawal Produksi Migas Agar Capai Target 1 Juta Barel per Hari