Tesla
Sementara beberapa waktu lalu, pemerintah mengumumkan adanya ketertarikan dari Tesla untuk berinvestasi dalam pengembangan ekosistem mobil listrik di tanah air. Pekan ini, Tesla disebut akan berdiskusi dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang (Antam).
“Minggu depan kita akan diskusi langsung dengan mereka libatkan Antam, Inalum,” kata Septian, dikutip dari Bisnis.com pada Jumat, 5 Februari 2021.
Stasiun pengisian daya mobil listrik Tesla. REUTERS
Belakangan, Nicke Tesla berminat untuk berinvestasi di Indonesia untuk masuk pada bisnis ESS, bukan EV Battery yang sedang digenjot pemerintah. "Dia datang ke Indonesia karena melihat potensi untuk menjaga kehandalan supply dari PLTS-PLTS adalah ESS," kata Nicke dalam rapat dengan komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 9 Februari 2021.
Samsung SDI
Tak hanya di Indonesia, pengembangan sistem penyimpanan energi ini juga sudah berjalan di beberapa negara lain sejak beberapa tahun lalu. Salah satunya oleh Samsung SDI Co. Ltd Korea Selatan, bagian dari Grup Samsung.
Mereka bekerja sama dengan Sungrow Power Supply Co Ltd untuk membentuk perusahaan patungan produsen ESS di Cina. Pengembangan ESS dipilih karena mereka melihat karena pasar untuk EV Battery justru jauh dari ekspektasi.
Demikian tiga perusahaan yang melihat peluang bisnis penyimpanan energi: Pertamina, Tesla dan Samsung.