“Secara bertahap penggunaan GeNose akan ditambah di titik-titik stasiun lainnya,” kata Budi Karya.
Budi Karya mengungkapkan ini akan menambah opsi bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan kesehatan selain tes rapid antigen dan PCR. Ia memastikan uji coba penggunaan di stasiun telah berjalan dengan baik.
Menurut Budi Karya, GeNose memiliki kelebihan dari sisi biaya, yakni murah, dan tidak sakit untuk digunakan. “Dan juga ini juga buatan Indonesia,” ucap Budi Karya.
Penggunaan GeNose sebagai salah satu syarat perjalanan kereta api jarak jauh selain tes rapid antigen dan PCR tercantum dalam Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Kemenhub menindaklanjutinya dengan menerbitkan Surat Edaran No 11 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dengan Transportasi Perkeretaapian Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Pada SE No 11 disebutkan bahwa penumpang yang akan melakukan perjalanan menggunakan kereta antar-kota mulai 26 Januari hingga 8 Februari 2021 wajib menunjukkan surat keterangan hasil pemeriksaan GeNose, rapid test antigen, atau RT-PCR yang menyatakan negatif Covid-19. Sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan.
Baca: GeNose Dijual Rp 90 Juta di Toko Online, UGM: Harga Eceran Tertinggi Rp 62 Juta