TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia akan terus menjalin hubungan bilateral dengan Amerika Serikat dan Cina meski perang dagang antara kedua negara belum mereda. AS dan Cina disebut merupakan negara mitra strategis, termasuk saat pandemi Covid-19.
“Indonesia tetap menjalin hubungan baik dengan AS dan Cina serta menjadi mitra yang solid pada masa pandemi ini meskipun terjadi perang dagang di antara kedua negara tersebut,” kata Lutfi dalam webinar Mandiri Sekuritas seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu 30 Januari 2021.
Menurutnya, AS dan Cina berperan besar terhadap kinerja perdagangan Indonesia, dan sebaliknya Indonesia merupakan negara yang penting di bidang perdagangan bagi keduanya.
Lutfi menjelaskan Indonesia mendapat skema khusus dengan AS dalam hal perdagangan melalui fasilitas Tarif Preferensi Umum (Generalized System of Preference/GSP) yang pemanfaatannya terus meningkat dan mencapai 15,2 persen pada periode Januari—November 2020.
Selain itu, pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS pada 20 Januari lalu merupakan peristiwa strategis bagi hubungan Indonesia dan AS. Prospek ekonomi dan perdagangan Indonesia-AS diperkirakan akan jauh membaik pada kepemimpinan Joe Biden, terlebih lagi kebijakan Presiden Joe Biden mendukung pada hubungan perdagangan yang lebih kondusif serta meningkatkan keterbukaan perdagangan dan investasi.