Inti mengatakan penurunan harga ini akan berimbas ke harga di tingkat eceran sampai akhir Februari. Harga telur disebutnya akan mulai bergerak sampai akhir Mei 2021 dengan harga telur mencapai Rp 25.453 per kg.
“Penurunan harga Februari terlihat dari neraca bulanan yang surplus sampai 38.136 ton,” kata dia.
Sementara pada Mei, neraca telur ayam ras diprediksi defisit 23.780 ton sehingga memicu kenaikan harga.
Turunnya harga telur ayam di tingkat produsen datang bersamaan dengan diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali dalam dua pekan terakhir.
Dalam proyeksi awal harga dan ketersediaan akhir 2020, BKP bahkan memperkirakan harga telur akan stabil tinggi setidaknya sampai Maret 2021 dengan harga rata-rata di tingkat produsen di kisaran Rp 20 ri bu sampai Rp 21 ribu per kg dan di tingkat konsumen di atas Rp 26 ribu per kg.
BISNIS
Baca juga: Stok Tak Terserap Akibat PPKM, Harga Telur di Peternak Anjlok