Pada 2020, kata dia, TaniFund telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 89,2 miliar melalui 243 proyek dalam bidang pangan dan agrikultur. TaniFund, kata dia, berdampak terhadap peningkatan produksi 2.500 petani binaannya sebesar 20 persen.
Tidak hanya itu, semangat TaniFund dalam meningkatkan inklusi keuangan terlihat pada peningkatan pendapatan petani binaannya secara umum sebesar 25 persen dengan kepemilikan rekening bank mencapai angka 100 persen.
Sebagai upaya untuk mendekati petani dan market, sekaligus menjaga kualitas produk, salah satu unit pemrosesan dan pengemasan (Processing and Packing Center) milik TaniHub Group yang bertempat di Malang, sudah beroperasi pada tahun lalu.
Processing and Packing Center (PPC) ini melengkapi dan memaksimalkan rantai pasok dari berbagai fasilitas distribusi regional yang sebelumnya telah tersebar di lima kota, yakni Bogor, Bandung, Kartasura, Surabaya, dan Denpasar.
"Prestasi yang kami peroleh pada tahun 2020 tidak membuat kami bersantai untuk ke depannya. Kami tetap akan meningkatkan usaha dan peran kami bagi pertanian Indonesia, walau mungkin tahun 2021 juga akan memiliki tantangannya sendiri," ujarnya.
Sebagai langkah awal untuk memperkuat komitmen dalam memajukan pertanian negeri, TaniHub Group akan melakukan berbagai langkah percepatan digitalisasi ekosistem B2B, otomatisasi proses rantai pasok, penambahan jumlah petani yang terdampak, dan peningkatan pengukuran dampak sosial atas apa yang sudah dilakukan oleh TaniHub Group.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Pendiri Tanihub Beberkan Sebab Mayoritas Petani di Indonesia Masih Miskin