TEMPO.CO, Bandung -Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono mengatakan mulai tahun ini survei potensi panas bumi untuk pembangkit listrik dilakukan dengan pengeboran.
“Ini terkait dengan upaya pemerintah untuk mengungkap potensi panas bumi di Indonesia ini dilakukan dengan serius, salah satu yang baru, yang menunjukkan keseriusan Kementerian ESDM adalah dengan melakukan pengeboran steam holes, ini belum pernah dilakukan,” kata dia, dalam konferensi pers daring, Rabu, 20 Januari 2021.
Baca Juga:
Baca Juga: ESDM: Realisasi Investasi EBTKE Tahun 2020 Capai 70 Persen
Eko mengatakan sebelumnya potensi panas bumi untuk pembangkit listrik dilakukan lewat survei untuk mengidentifikasi keberadaan panas bumi di sana. Tahun lalu, survei dilakukan di 6 lokasi di Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Sulawesi selatan. “Kami akan tindak lanjuti beberapa lokasi yang akan kita lakukan bore steam holes untuk membuktikan keberadaan panas bumi,” kata dia.
Menurut dia dua lokasi yang akan dilakukan pengeboran untuk memastikan potensi panas buminya. “Yaitu di Nage di NTT, satu lagi di Cisolok-Sukarame di Jawa Barat. Kami akan lakukan pengeboran di sana, di dua lokasi itu, harapannya dengan data pengeboran ini akan diketahui keberadaan dari panas bumi tersebut,” dia berujar.
Ia mengatakan pengeboran tersebut untuk mengetahui potensinya. “Misalnya nanti kita bisa tahu temperatur, tekanan, permeabilitas, dan fluida panas bumi yang ada di reservoir tersebut. Ini baru pertama kali akan dilakukan,” kata dia.
Menurut dia kepastian data potensi panas bumi dan keberadaan sumur bor tersebut diharapkan bisa menekan biaya investasi bagi pembangunan pembangkit tenaga listrik panas bumi.
“Mudah-mudahan ke depan akan jadi program kami dalam rangka memberikan kemudahan bagi investor, jadi mengurangi biaya untuk eksplorasinya karena kami bantu dengan pengeboran dan pada gilirannya listrik yang diproduksi di sana akan lebih murah karena biaya eksplorasinya murah,” kata dia.
Pemutakhiran data sementara potensi panas bumi oleh Badan Geologi mencatatkan total potensi panas bumi di Indonesia menembus 23.892,5 MWe, dengan kapasitas terpasang saat ini 2.1307 MWe di 355 lokasi.