Dengan perhitungan itu, menurut Sunarso, total kredit Rp 1.000 triliun bisa tercapai. "Maka peluangnya achieveable dengan effort yang luar luar biasa," ucapnya.
Lebih jauh Sunarso menyebutkan suku bunga pinjaman bukan faktor utama pendorong pertumbuhan kredit. Dengan menggunakan model ekonometrika, secara umum terbukti bahwa pertumbuhan kredit dipengaruhi secara signifikan oleh variabel konsumsi rumah tangga, daya beli masyarakat, suku bunga, rasio kredit macet (non performing loan/NPL), dan penjualan eceran.
Adapun, variabel yang paling sensitif atau memiliki elastisitas paling tinggi yakni pertumbuhan konsumsi dan daya beli masyarakat. "Likuiditas memang dibutuhkan, tetapi kalau permintaan tidak ada maka kreditnya tidak tumbuh," kata Sunarso.
Oleh karena itu, menurut orang nomor satu di BRI itu, harus ada sejumlah stimulus untuk menggenjot permintaan pasar. "Maka, kemudian kita simpulkan kalau kuncinya di permintaan. Permintaan didorong oleh berbagai stimulus."
BISNIS
Baca: Ada Plafon Rp 253 T, Berikut Syarat Dapat KUR di BRI, Bank Mandiri, dan BNI