Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mendorong kolaborasi riset secara global. Terbaru, para peneliti LIPI telah menjalin kerja sama dan kolaborasi di bidang hayati dan teknik (IT dan elektro) dengan para peneliti di Belanda.
Di dalam negeri, Tempo Scan telah mengirim sinyal kerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam pengembangan produk kesehatan. Dalam kunjungannya ke LIPI, Wakil Presiden Director PT Tempo Scan Made Darma Wijaya mengungkapkan kekagumannya terhadap kemampuan peneliti LIPI dan kapasitas yang mereka miliki saat ini.
Sebagai lembaga riset pemerintah, LIPI banyak melakukan perubahan transformasi manajemen. “2020 adalah tahun terakhir LIPI melakukan seluruh perubahan transformasi manajemen riset secara total,” tandas Handoko.
Sejak awal 2018, LIPI telah melakukan dua perubahan terbesar, yaitu transformasi manajemen dan infrastruktur riset. Dua perubahan terbesar ini terkait dengan modal riset yang meliputi tiga komponen, yaitu SDM unggul, infrastruktur riset, dan tata kelola dan anggaran.
LIPI mengubah fokus anggaran yang semula lebih banyak diperuntukkan belanja barang konsumsi kemudian dialihkan menjadi belanja modal untuk memperkuat infrastruktur. Struktur biaya LIPI saat ini, sebagian besar untuk infrastruktur riset yang akan menjadi modal jangka panjang.
LIPI merekrut SDM unggul dengan kualifikasi minimal S3, termasuk diaspora. “Dengan memiliki dua modal yang kuat ini, SDM unggul dan infrastruktur yang mumpuni, para peneliti didorong untuk mencari dana eksternal untuk kegiatan risetnya,” ujarnya.
Di sisi anggaran, Handoko menargetkan rasio 1:1 antara APBN dan non-APBN. “Sudah dimulai dua tahun terakhir ini, bahkan biaya pemeliharaan dan operasional infrastruktur sudah tidak memakai APBN. APBN nya untuk biaya belanja investasi infrastruktur saja,” ujarnya.
Baca: Bank Indonesia Rilis Aturan Tentang Devisa Hasil Ekspor, Berlaku 1 Januari 2021