Wimboh menuturkan dampak pandemi Covid-19 tidak terelakkan telah memukul perekonomian seluruh lapisan masyarakat, termasuk kalangan pelaku usaha informal dan UMKM.
Segenap upaya telah dikerahkan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat, terutama bagi masyarakat kecil, sektor informal dan UMKM yang membutuhkan bantuan keuangan dan pendampingan teknis untuk dapat bertahan maupun untuk dapat segera bangkit kembali. "Di sinilah ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya berperan penting di masa pandemi ini," kata dia.
Untuk itu, kata dia, program percepatan akses keuangan di daerah perlu menjadi perhatian sekaligus prioritas semua pihak. OJK menaruh perhatian besar pada upaya peningkatan akses dan literasi keuangan masyarakat di pelosok negeri.
Berbagai inisiatif telah diluncurkan dan terus kembangkan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti, KUR Klaster, Jaring, Lakupandai, KUR Klaster, Bumdes Center, BWM, Simpel, KEJAR dan program keuangan inklusif lainnya.
Baca: Perbankan Restrukturisasi Kredit Rp 932,6 T, Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah