Selagi menunggu CoronaVac dalam bentuk bahan baku dan barang jadi, Bio Farma akan mempersiapkan sistem distribusi dan logistik vaksin tersebut. Honesti menyatakan sistem tersebut akan tetap mematuhi protokol cara distribusi obat yang baik (CDOB) BPOM.
Lebih jauh Honesti memaparkan pemilihan CoronaVac sebagai vaksin perdana Covid-19 telah melalui beberapa pertimbangan. Pertimbangan tersebut adalah platform CoronaVac yang menggunakan virus yang dilemahkan, sistem mutu yang mutakhir, dan kecepatan penelitian vaksin.
Seperti diketahui, hasil uji klinis interim tahap III yang dimaksud adalah hasil monitoring efikasi selama 3 bulan pertama vaksin disuntikkan pada relawan. Penghitungan standar efikasi diperlukan agar BPOM dapat mengeluarkan izin emergency use authorization (EUA) terhadap CoronaVac.
"Kami belum bisa menyampaikan hasil (uji klinis interim tahap III) karena masih dalam proses. Sekitar Januari 2021 minggu pertama, laporan tersebut kita serahkan ke BPOM dan kita bisa mengetahui hasil (efikasi CoronaVac) pada minggu ke-3 Januari 2021," kata Honesti.
Honesti mendata sejauh ini seluruh relawan uji klinis tahap III telah menerima suntikan pertama, sedangkan 1.523 relawan telah menerima suntikan kedua dan dalam proses monitoring. Dengan kata lain, uji klinis tahap III akan berakhir pada Mei 2021. Artinya, imunisasi CoronaVac dapat berjalan dengan normal secepatnya pada Mei 2021.
BISNIS
Baca: Ekonomi Diyakini Pulih, JP Morgan Prediksi IHSG Tembus 6.800 Tahun Depan