Igun menegaskan sejumlah langkah akan diambilnya agar merger kedua perusahaan tidak menjadi kenyataan. Pihaknya, mengaku masih membuka ruang dialog kepada stakeholder maupun pemangku kepentingan baik dari korporasi maupun pemerintah sebagai regulator suatu proses merger.
"Jika ruang dialog tidak juga dapat mereka sediakan maka Garda akan konsolidasi nasional untuk bersiap lakukan aksi massa para mitra pengemudi ojol secara nasional," katanya.
Jika memang masih tidak didengar atau ditanggapi dengan adanya penolakan akuisisi atau merger ini, para mitra pengemudi ojol akan turun aksi massa secara nasional seluruh Indonesia, baik secara serentak maupun secara bergelombang.
Isu merger antara aplikasi transportasi online Gojek dan Grab kembali memanas, setelah Bos SoftBank Group ikut campur tangan di dalamnya.
Masayoshi Son dari SoftBank Group Corp. diketahui tengah meningkatkan tekanan kepada salah satu pendiri Grab Holdings Inc. Anthony Tan untuk membuat 'gencatan senjata' dengan musuh bebuyutan Gojek.
Dua perusahaan rintisan yang populer di Asia Tenggara ini tengah aktif terlibat dalam pertemuan via Zoom setelah berbulan-bulan berdiskusi dan membuat kesepakatan terkait dengan merger usaha.
Sumber terkait yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena pembicaraan itu bersifat pribadi mengungkapkan poin utama yang mencuat, yaitu apakah kedua perusahaan menggabungkan semua operasi atau apakah Grab mengakuisisi bisnis Gojek hanya di Indonesia.
Adapun Grab Holding Inc. satu sikap dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek terkait dengan isu merger kedua perusahaan yang terus berhembus kian kencang sampai dengan saat ini. Baik Grab maupun Gojek telah mengambil sikap untuk tidak memberikan komentar terhadap pemberitaan yang mengaitkan kedua perusahaan dengan kemungkinan merger.
BISNIS
Baca juga: Komentar Kompak Gojek dan Grab saat Menanggapi Isu Merger