Jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk laut pada Oktober 2020 mengalami penurunan tajam sebesar 86,25 persen dibandingkan Oktober 2019, yaitu dari 332,32 ribu kunjungan menjadi 45,69 ribu kunjungan. Penurunan yang signifikan ini merata terjadi di
seluruh pintu masuk laut.
Persentase penurunan terkecil tercatat di Pelabuhan Tanjung Benoa,
Bali sebesar 97,60 persen, diikuti oleh Pelabuhan Batam, Kepulauan Riau sebesar 98,85 persen.
Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau menjadi pelabuhan dengan penurunan tertinggi, yaitu sebesar 99,85 persen. Di samping itu, dibandingkan dengan kunjungan pada September 2020, jumlah kunjungan
wisman yang datang melalui pintu masuk laut juga mengalami penurunan sebesar 3,65 persen.
Berkebalikan dengan sebelumnya, Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau menjadi Pelabuhan dengan kenaikan tertinggi sebesar 160,00 persen. Sementara itu, Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali mengalami penurunan tajam sebesar 36,00 persen.
Dari sisi pintu masuk darat, jumlah kunjungan wisman pada Oktober 2020 mengalami penurunan sebesar 37,00 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Sama seperti pintu masuk laut, penurunan di pintu masuk darat terjadi di seluruh pintu masuk.
Persentase penurunan paling kecil terjadi di Entikong, Kalimantan Barat sebesar 98,65 persen, diikuti oleh pintu masuk Atambua, Nusa Tenggara Timur sebesar 99,69 persen. Sementara itu, jumlah kunjungan di pintu masuk Jayapura, Papua dan Nanga Badau, Kalimantan Barat mengalami penurunan sebesar 100,00 persen.
Jika dibandingkan dengan September 2020, jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk darat menunjukkan sedikit peningkatan sebesar 6,24 persen. Peningkatan terjadi di pintu masuk Atambua, Nusa Tenggara Timur, sedangkan penurunan terjadi di pintu masuk
Entikong, Kalimantan Barat.
HENDARTYO HANGGI