TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Mahatmi Parwitasari mengemukakan tantangan ke depan usai pandemi Covid-19 tak hanya terbatas pada penciptaan lapangan kerja saja. Namun, terdapat sejumlah tren yang berkembang dan mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja dan jenis pekerjaan.
Pertama, revolusi industri yang diiringi digitalisasi disebut Pariwitasari akan memunculkan pekerjaan-pekerjaan baru yang mungkin tak pernah ada pada 10 tahun lalu. Dia menyebutkan pekerjaan baru ini akan lebih produktif dan bisa memberi kesempatan bagi pekerja selama dilengkapi dengan kemampuan teknis dan soft skill.
“Pekerjaan baru seperti app designer, social media manager harus diisi tak hanya dengan hard skill tapi juga soft skill yang unggul misal pemecahan masalah, berpikir kritis, pengelolaan SDM, kreativitas, dan lainnya,” kata dia dalam webinar, Sabtu, 28 November 2020.
Adanya tren pertama, lanjut Pariwitasari, mengantarkan pada tren kedua di mana revolusi keahlian turut terjadi. Oleh karena itu, dia mengatakan Indonesia harus menyiapkan tenaga kerja dengan keahlian yang sesuai agar tak terjadi ketidaksesuaian di lapangan.
Tren ketiga menjangkau perubahan budaya kerja yang mengarah pada keseimbangan kerja dan kehidupan pekerja (work-life balance). Pariwitasari mengatakan ke depannya hal ini bisa mendorong pekerja bekerja secara fleksibel di lebih dari satu pemberi kerja sehingga memungkinkan adanya kenaikan pendapatan.
“Organisasi pada masa depan akan mengedepankan hubungan ketenagakerjaan yang lebih bertanggung jawab. Nilai keberlanjutan akan dipegang,” ujarnya.