TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Precast) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp 1,68 triliun hingga Oktober 2020 terdiri atas 38 persen dari kontrak internal dan 62 persen eksternal. Sementara nilai kontrak baru hingga akhir 2020 ditargetkan mencapai Rp 5 triliun, dengan sekitar Rp 3,3 triliun berasal dari proyek eksternal di Pulau Jawa dan Sumatera, sedangkan sisanya dari proyek internal.
"Kontrak baru dari proyek eksternal di antaranya Proyek Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan, Proyek Jalan Tol Aceh-Sigli, Proyek Jalan tol Prabumulih-Muara Enim, dan proyek lainnya," kata Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk Moch Cholis Prihanto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 24 November 2020.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, pendapatan usaha Waskita Beton Precast mencapai Rp 1,44 triliun.
Pada situasi pandemi saat ini, manajemen baru Waskita Beton Precast memiliki strategi bisnis salah satunya adalah ekspansi bisnis dengan memperluas pasar eksternal.
"Perusahaan optimis untuk dapat terus meningkatkan porsi nilai kontrak eksternal. Tentunya dengan inovasi produk Waskita Beton Precast yang selalu menyesuaikan dengan permintaan pasar," ujar Cholis.
Waskita Beton Precast telah menyusun beberapa strategi bisnis untuk tahun 2020-2021 antara lain ekspansi pengembangan produk baru, efisiensi, dan restrukturisasi fasilitas perbankan.