Draf pernyataan G20 itu juga menyebutkan permintaan kepada kreditor swasta untuk bergabung dengan moratorium pembayaran utang yang ingin diperpanjang oleh G20 hingga pertengahan 2021. Perpanjangan waktu pembayaran utang itu bisa jadi lebih lama dan diharapkan bisa mendukung kerangka kerja umum untuk menangani masalah utang di luar itu.
G20 melihat saat ini ada kekurangan partisipasi dari kreditor swasta. "Kami sangat mendorong mereka untuk berpartisipasi dengan persyaratan yang sebanding ketika diminta oleh negara yang memenuhi syarat," demikian draf pernyataan pemimpin G20.
Para pemimpin negara juga menyadari tantangan khusus yang dihadapi oleh negara-negara di Afrika dan negara-negara berkembang kepulauan kecil, bahkan beberapa negara berpenghasilan menengah mungkin memerlukan keringanan utang sebagai akibat dari pandemi.
Kepala negara G20 juga ingin lebih siap menghadapi potensi pandemi berikutnya yang mungkin datang. Mereka mengatakan bahwa mereka akan berkomitmen untuk memajukan kesiapsiagaan, pencegahan, deteksi, dan tanggapan pandemi global untuk terus berbagi data serta informasi yang tepat waktu, transparan, dan terstandardisasi.
ANTARA
Baca: Sri Mulyani: Tak Ada Pemulihan Ekonomi Sampai Seluruh Negara Dapat Akses Vaksin