Strategi manajemen risiko yang baik tercermin dari NPL digital lending yang masih terjaga. "NPL kami di digital lending masih di angka 3 persen, masih acceptable. Secara bank NPL kami masih di 1 persen," katanya.
VP Lending OVO Natasha Ardiani mengatakan lebih dari 90 persen UMKM terdampak pandemi. Bahkan, 36,7 persen tidak mendapatkan pemasukan sama sekali di masa pandemi. Sekitar 26,6 persen UMKM mengalami penurunan omzet lebih dari 60 persen. Dan sekitar 15 persen UMKM mengalami penurunan hingga 31 persen.
Di sisi lain, lebih dari 99 persen usaha di Indonesia berskala UMKM. UMKM juga berkontribusi sebesar 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Dan sekitar 74 persen pelaku UMKM di Indonesia belum mendapatkan akses pembiayaan.
"Sehingga untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, kami sepakat membuat akses untuk pengajuan modal bagi UMKM yang terdampak pandemi," katanya.
Kerja sama ini akan menghubungkan lebih dari 500 ribu UMKM melalui aplikasi Ceria milik BRI. Dengan begitu, akselerasi digital akan mendorong UMKM bangkit dan maju.
"Rencana BRI Ceria akan dipasarkan di akhir tahun untuk dapat tambahan modal Rp 20 juta mulai dari 1-12 bulan. Seluruh pengajuannya melalui digital dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian," katanya.
BISNIS
Baca juga: BRI Salurkan Kredit Rp 935,35 T pada Kuartal III 2020, Tumbuh 4,89 Persen