Teranyar, Retno menuturkan telah menghubungi Menteri Luar Negeri Uni Eropa Joseph Borrell untuk menyampaikan pentingnya membangun kemitraan yang lebih kuat dan menyelesaikan isu diskriminasi sawit Indonesia.
"Indonesia selalu melakukan komunikasi secara terbuka, Yang kita inginkan adalah satu, treat us fairly," ujar Retno.
Ke depannya, diplomasi pemerintah tidak akan berhenti pada kelapa sawit saja. Pemerintah bakal mendukung dan terus mengawal berbagai komoditas unggulan Indonesia, seperti kopi, teh, dan karet.
"Diplomasi Indonesia tidak ingin tinggal diam dan akan terus berdiri untuk tegak membela kepentingan nasional kita," kata Retno Marsudi.
Baca: Kemenangan Joe Biden Dinilai Tak Menguntungkan bagi Pengusaha Sawit RI