Kartika juga berpendapat dengan berinvestasi di Gojek, Telkomsel dan induknya Telkom, juga dapat mewujudkan ambisi Menteri BUMN Erick Tohir, yang ingin Telkom memperoleh sumber pendapatan baru di luar bisnis telekomunikasi.
Sebelumya, dalam acara Indonesia Industri Outlook 2021 beberapa waktu lalu, Direktur Utama Telkomsel Setyanto memprediksi bahwa sumber pendapatan ke depan adalah dari pendapatan digital karena adopsi digital naik.
Industri telekomunikasi cukup berat untuk meraup pendapatan dari digital karena berangkat dari bawah atau penggelaran jaringan konektivitas.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, sebutnya, Telkomsel akan terus memperkuat konektivitas, sambil melihat peluang berkolaborasi untuk masuk ke ekosistem platform dan layanan digital yang merupakan tingkat tengah dan atas dari industri telekomunikasi digital.
“Memang bisa bangun [platform dan layanan digital] sendiri tetapi sulit. Pertama, bangunnya lama. Kedua, jika memakai uang sendiri,sulit karena kita cari duit dari ‘tanah’ mereka dari awan,” kata Setyanto.
Meski demikian, hingga berita ini diturunkan Setyanto belum menjelaskan secara detail alasan perseroan berinvestasi ke Gojek.
Baca: Dirut Telkomsel Ungkap Investasi Rp 2,1 Triliun ke Gojek