Pada Jumat kemarin, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 237,85 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp 42,053 triliun.
Sebelumnya, Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan pergerakan IHSG yang begitu agresif selama beberapa waktu belakangan didasari oleh sejumlah sentimen positif yang terjadi hampir bersamaan.
Sedikitnya ada tiga faktor utama yang mendongkrak pergerakan IHSG. Pertama, euforia pasar atas kemenangan kandidat calon presiden asal Partai Demokrat, Joe Biden, di Pemilu Amerika Serikat pada pekan lalu.
Faktor kedua adalah adanya kabar positif atas vaksin yang tengah dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal AS Pfizer bersama dengan perusahaan asal Jerman BioNTech yang diklaim memiliki efektivitas lebih dari 90 persen.
Kemudian faktor ketiga adalah meredanya gejolak masyarakat atas pengesahan Undang-undang Cipta Kerja, yang mana bulan lalu masih banyak terjadi demonstrasi menentang UU Omnibus Law tersebut.
BISNIS
Baca: Mengapa Bos OJK Yakin IHSG Segera Kembali ke Level 6.000?