TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah diperkirakan akan ditutup menguat pada perdagangan hari ini. "Rupiah kemungkinan akan dibuka fluktuatif dan menguat 30-200 point namun ditutup menguat sebesar 30-170 point di level 14.330-14.420," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, Jumat, 6 November 2020.
Pergerakan rupiah diperkirakan akan dipengaruhi faktor eksternal dan internal. Dari faktor eksternal, pasar masih menunggu hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat (Pilpres AS). Saat ini, calon presiden Joe Biden masih unggul atas petahana Presiden Donald Trump.
"Harapan bahwa kemenangan Biden akan mengambil nada yang sedikit lebih lembut pada kebijakan perdagangan kemungkinan akan melemahkan dolar terhadap mata uang negara-negara yang sering menghadapi ancaman tarif selama pemerintahan Trump," ujar Ibrahim.
Kendati demikian, dalam percaturan politik di Negeri Abang Sam itu, Partai Republik tampaknya akan mempertahankan kendali Senat dan dapat menggunakannya untuk menghalangi agenda kebijakan fiskal Biden.
Dengan demikian program-program pemerintahan diperkirakan akan mendapatkan tantangan, apalagi Joe Biden akan menaikkan pajak perusahaan. "Pemerintah yang terpecah juga mengurangi kemungkinan stimulus fiskal yang besar, yang dapat dilihat sebagai hal yang negatif," tutur Ibrahim.