Dari sisi penyaluran kredit, hingga akhir September 2020 kredit perseroan tercatat sebesar Rp118,91 triliun, turun 1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah Rp119,94 triliun.
Adapun dari sisi penghimpunan dana, jumlah pendanaan yang dihimpun perseroan tumbuh sangat signifikan yakni 16 persen dari Rp132 triliun menjadi Rp153,39 triliun. Hal ini membuat kondisi likuiditas perseroan sangat longgar dengan LDR sebesar 77,3 persen dan LFR 75,5 persen.
Kesehatan keuangan Bank terjaga dengan baik di kuartal III 2020, terlihat dari rasio kecukupan modal (CAR) yang berada pada level 21 persen dan rasio ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban (Liquidity Coverage Ratio) yang mencapai 186 persen.
Parwati menyampaikan kemampuan OCBC NISP untuk terus tumbuh secara berkelanjutan ini didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan fokus strategi Bank dalam meningkatkan dana murah (CASA), mempercepat akselerasi digital dan konsistensi menjaga kualitas kredit.
"Kinerja positif ini menjadi modal kami untuk terus memberikan dukungan kepada seluruh nasabah baik individu maupun korporasi agar dapat terus melaju jauh bersama meraih aspirasi keuangannya sekaligus berkontribusi untuk turut menggerakkan perekonomian Indonesia di situasi yang menantang ini,” ujarnya.
Per akhir September 2020, jumlah dana murah OCBC NISP tumbuh 28 persen yoy. Kenaikan ini didorong pengembangan layanan digital melalui internet banking maupun aplikasi mobile banking ONe Mobile dan Velocity@OCBCNISP.