TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajaran kabinetnya untuk bekerja lebih keras di kuartal empat tahun ini. Di tengah krisis akibat pandemi Covid-19, ia menyebut realisasi belanja harus dapat benar-benar dimaksimalkan.
"Ini adalah kuartal terakhir. Saya harapkan realisasi belanja kita betul-betul harus berada pada titik yang paling maksimal," ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin, 2 November 2020, di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Jokowi mengatakan di triwulan kedua pertumbuhan ekonomi di angka minus 5,32. Di kuartal 3, Jokowi memperkirakan badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan juga masih sekitar minus 3. Jokowi mengatakan meski masih minus, namun hal tersebut menunjukkan perbaikan.
"Ini yang harus ditekankan nanti kalau ada pengumuman di BPS, trennya membaik, trennya positif dari 5,32 minus menjadi minus 3 koma sekian," kata Jokowi.
Ia mengatakan saat ini angka konsumsi rumah tangga masih pada angka kurang lebih minus 4. Ia pun kemudian meminta semua jajaran kabinetnya untuk memperkuat demand sehingga konsumsi ini akan menjadi lebih baik. Jokowi pun meminta agar persiapan untuk kuartal pertama 2021, juga harus mulai dipersiapkan dari sekarang.
"Begitu bapak ibu menerima yang namanya DIPA itu sudah bisa langsung ada lelang sehingga nantinya kita harapkan bulan Januari, Februari, Maret tidak stuck," kata Jokowi.