"Sebagai bank, tentu kita tidak boleh berhenti inovasi, justru mempercepat transformasi digital agar dapat memberikan dampak positif bagi nasabah ke depannya. Dengan transformasi digital, BRI bertekad melayani masyarakat sebanyak-banyaknya dengan biaya seefisien mungkin," kata Indra.
Dengan inovasi tersebut, BRI siap terjun ke industri fintech, baik melalui cara kerja sama dengan perusahaan fintech ternama seperti Investree dan LinkAja, atau membangun kapabilitas fintech secara internal seperti BRIAPI, Pinang, dan Ceria.
Pengembangan kapabilitas fintech juga dilakukan BRI pada anak perusahaan yakni melalui investasi senilai Rp 1,5 triliun kepada BRI Ventures.
Indra mengharapkan, melalui kerja sama dengan fintech dan membangun kapabilitas digital, maka mayoritas transaksi nasabah dapat bergeser dari konvensional ke digital pada 2022.
Saat ini, percepatan transaksi melalui saluran digital telah tumbuh pesat, terlihat dari transaksi internet banking BRI yang melonjak 61 persen dan transaksi melalui mesin electronic data captured (EDC) naik 21 persen selama Januari-Maret 2020.
Dengan layanan digital, BRI juga mampu mencatat efektivitas dalam pengajuan dan penyaluran kredit melalui sistem biometri. Nasabah yang tadinya membutuhkan waktu dua pekan kini mendapatkan waktu kepastian yang lebih singkat yakni hanya dua menit.
Dalam masa pandemi, menurut Indra, BRI juga mengoptimalkan pengembangan BRIBrain sebagai upaya BRI membantu pemulihan ekonomi. Layanan ini merupakan terobosan teknologi digital yakni platform yang menyimpan, memproses dan mengkonsolidasikan informasi dari berbagai aliran data.
Platform ini menjadi otak bagi BRI untuk mengambil keputusan dalam bentuk BRIScore dengan tepat dan presisi.
"Dengan terobosan ini, BRI dapat meluncurkan produk-produk digital baru yang telah disempurnakan dan menjadi produk digital terdepan di segmennya. Saat ini, BRIBrain dimanfaatkan untuk semua produk digital lending BRI di antaranya Pinang, Ceria, dan KUR e-commerce," kata Indra.
ANTARA
Baca juga: Bos BRI: Penyaluran Stimulus dan Bantuan ke Masyarakat Terkendala Data