TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan penyaluran stimulus dan bantuan kepada masyarakat di lapangan hingga saat ini terkendala kualitas data.
"Saya memahami dan merasakan kesulitan yang dihadapi di lapangan antara lain kualitas data dari berbagai sumber yang masih jauh dari kesan akurat dan benar tetapi teman-teman [Mantri BRI] tetap melakukan akurasi," katanya dalam pesan video instagram yang dikutip Bisnis, Minggu, 25 Oktober 2020.
Hal itu disampaikannya dalam pesan video instagram kepada para mantri BRI di seluruh Indonesia. Dalam video berdurasi dua menit 48 detik itu, Sunarso mengatakan kendala data tersebut tidak menjadi penghalang bagi mantri BRI untuk menyalurkan stimulus dan bantuan pada masyarakat. Bahkan, mantri BRI di lapangan tetap mengendepankan prinsip good corporate governance atau tata kelola yang baik dan benar.
Berdasarkan data yang Bisnis terima, selama 16 Maret 2020 hingga 28 September 2020, BRI telah menyalurkan stimulus restrukturisasi kepada 2,95 juta debitur dengan total baki debet Rp 191,5 triliun. BRI juga telah menyalurkan kredit dari penempatan dana program pemulihan ekonomi nasional (PEN) senilai Rp 30 triliun ke 695 ribu debitur dari 25 Juni 2020 hingga 7 Agustus 2020.
Program penempatan dana PEN tahap II, BRI telah menyalurkan kredit senilai Rp6,33 triliun kepada 169.000 debitur dari 25 September hingga 2 Oktober 2020. Penjaminan kredit UMKM telah diberikan senilai Rp4,81 triliun kepada 7.925 debitur hingga 1 Oktober 2020.
Hingga 30 September 2020, subsidi bunga UMKM telah disalurkan kepada 6,5 juta debitur degan nilai Rp 2,64 triliun. Bantuan produktif usaha mikro (BPUM) hingga 30 September 2020 telah disalurkan kepada 2,4 juta penerima dengan nilai Rp 5,69 triliun.