Menurut Jahja, bank akan terus berupaya menggenjot penyaluran kreditnya. "Dari sisi bank, apakah bank tidak mau melepas kredit, tidak benar sama sekali," tuturnya.
Bank, kata Jahja, akan berusaha cari kesempatan apakah nasabah butuh kredit, tetapi harus sesuai dengan standar yang dibutuhkan bank. "Itu yang sebabkan bank lepaskan kredit tiap bulan, tetapi kredit lama berkurang terus."
Sebelumnya, dalam Analisis Uang Beredar Bank Indonesia dipaparkan pertumbuhan kredit pada akhir September 2020 minus 0,4 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Realisasi ini merosot dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 0,6 persen YoY.
Penurunan laju penyaluran kredit ini seiring dengan perlambatan kredit baik segmen korporasi maupun perorangan. Penyaluran kredit korporasi tercatat negatif 0,7 persen pada September tahun ini, sedangkan kredit perorangan melambat menjadi 0,7 persen dari bulan sebelumnya 1 persen.
Berdasarkan jenis penggunaannya, perlambatan kredit dipengaruhi kebutuhan kredit modal kerja (KMK) yang masih negatif 3,1 persen pada akhir kuartal ketiga tahun ini. Industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran masih menjadi sektor penekan pertumbuhan KMK.
BISNIS
Baca: Kasus Deposito Hangus di Surabaya, BCA Digugat Rp 6,4 M