Namun, dua pulau ini pula yang akan terdampak pembangunan kawasan wisata. Pulau Komodo bakal dikembangkan sebagai wisata super-premium dan Pulau Rinca akan dimanfaatkan sebagai lokasi wisata masif. Umbu khawatir, perubahan habitat lantaran sentuhan proyek berpengaruh terhadap keberadaan komodo.
Apalagi, komodo merupakan jenis binatang yang soliter atau memiliki sifat penyendiri. “Karena sentuhan-sentuhan pembangunan yang berdampak pada perubahan habitat alamiahnya, tentu akan mengganggu keberadaan komodo,” katanya.
Proyek kawasan TNK saat ini dikerjakan untuk percepatan pengembangan Pulau Rinca. Pengembangan inin meliputi lima pekerjaan. Pertama, pembangunan Dermaga Loh Buaya untuk meningkatkan kapasitas dermaga eksisting. Kedua, pembangunan pengaman pantai yang berfungsi sebagai jalan setapak untuk akses masuk dan keluar wisatawan ke kawasan tersebut.
Ketiga, pembangunan elevated deck pada ruas eksisting yang berfungsi sebagai jalan akses yang menghubungkan dermaga, pusat informasi serta penginapan ranger, guide dan peneliti.
Keempat, pembangunan pusat informasi yang terintegrasi dengan elevated deck, kantor resort, guest house dan kafetaria. Kelima, pembangunan penginapan untuk para ranger, pemandu wisata, dan peneliti yang dilengkapi dengan pos penelitian dan pemantauan habitat komodo.
Baca: Pulau Rinca Ditutup Sementara, Begini Penjelasan Pengelola Taman Nasional Komodo
FRANCISCA CHRISTY ROSANA