Keempat, Syahrul berujar akan menerapkan pompanisasi in-out dari sawah dan rehabilitasi jaringan irigasi untuk menjaga kelancaran pembuangan agar padi-padi yang mulai berisi tidak tergenang air.
Selanjutnya, pemerintah juga bakal mendorong penggunaan benih tahan genangan. Sementara, petani juga diharapkan untuk mengasuransikan usaha tani padinya antisipasi kejadian puso. Ada juga bantuan benih gratis jika terjadi kegagalan panen.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, mengatakan, dari tren data beberapa tahun terakhir, iklim La Nina biasanya menyebabkan banjir dan membuat sawah puso sekitar 30-50 ribu ha secara nasional.
Meski demikian, Suwandi menuturkan, jumlah tersebut hanya 0,34 persen dari rata-rata total luas pertanaman yang ada. Ia berujar sekitar 40 kabupaten yang terus dipantau dan ditengarai sebagai rawan bencana banjir akibat La Nina.
"Kalau terjadi langganan banjir, tidak cukup dengan solusi emergency saja. Perlu ada solusi temporer dan jangka panjang. Infrastruktur harus diperbaiki untuk permanen, yang temporary sudah biasa dilakukan," ujar Suwandi.