Bupati Banyuasin Askolani mengatakan sudah mengantisipasi banjir akibat la nina, misalnya di bantaran Sungai Musi, hingga sawah lebak. Askolani mengklaim sudah menyiapkan antisipasi dampak la nina yang biasanya muncul hama lereng dan keong.
"Kami butuh bantuan bibit apabila terjadi gagal panen, seperti perkiraan tadi 20-40 persen," ujar Askolani.
Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah berujar pemerintah perlu memastikan infrastruktur irigasi dan pembuangan bisa berjalan baik sebelum menghadapi la nina.
Untuk kebutuhan ini, Said mengatakan dalam hal pemetaannya perlu diperhatikan secara detail, artinya tidak hanya fokus pada kabupaten melainkan hingga kecamatan atau desa. "Keputusan membangun infrastruktur harus tepat sasaran," kata dia.
Kemudian, Said berujar pemerintah juga perlu memperhatikan penerapan early warning system harus menyesuaikan karakteristik petani. Menurut Said, teknis penggunaan sistem ini harus dilakukan secara sederhana. Meskipun penetrasi internet sudah memadai, Said mengatakan belum tentu petani menguasai sistem yang dikembangkan pemerintah.
"Utilisasi samrtphone petani masih rendah. Sehingga bisa pakai media sederhana, misalnya pesan grup whatsapp. Implemntasi dipikirkan bisa berguna bagi petani," tutur Said.
Baca: Anggaran Kementan 2021 Rp 21,8 T, DPR Berikan Usul untuk Tenaga Honorer
LARISSA HUDA