TEMPO.CO, Jakarta - Penyaluran kredit program pemulihan ekonomi nasional PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten (BJB) Tbk didominasi sektor konstruksi serta perdagangan besar dan eceran.
Berdasarkan data yang Bisnis terima, dari penempatan dana program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang diterima Bank BJB senilai Rp2,5 triliun, telah disalurkan senilai Rp 5,34 triliun. Penyaluran hingga 18 Oktober 2020 telah mencapai 106 persen dari target penyaluran dengan leverage dua kali dari total penempatan.
Secara rinci, penyaluran kredit tertinggi adalah ke sektor konstruksi dengan nilai Rp 1,35 triliun. Sektor penyaluran lainnya yakni perdagangan besar dan eceran senilai Rp 1,34 triliun.
Bank BJB juga menyalurkan kredit PEN ke sektor industri pengolahan senilai Rp 794 triliun. Sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan juga menjadi sektor yang disasar dengan nilai penyaluran Rp 154 triliun.
Sementara itu, masih ada sektor lainnya yang disalurkan Bank BJB dengan dengan nilai total Rp 169 triliun.
Berdasarkan sektor, penyaluran Kredit PEN Bank BJB melingkupi korporasi dan komersial, BPR, KPR, Konsumer, dan UMKM dengan keseluruhan jumlah debitur 10.552.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan kesuksesan bank dalam menyalurkan kredit ini tidak bisa dilepaskan dari strategi pembiayaan yang dirancang. Berdasarkan strategi induk, bank BJB fokus menyalurkan pembiayaan di sektor produktif padat karya.
"Sejak awal masa pandemi berlangsung, bank BJB langsung bergerak cepat merespons dinamika yang terjadi. Strategi pembiayaan juga disesuaikan sedemikian rupa dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan dinamika yang terjadi. Susunan rencana yang matang ini terbukti ampuh dan dapat diandalkan untuk menunjang kesuksesan upaya stimulasi melalui program PEN," katanya seperti dikutip dalam rilis, Minggu, 25 Oktober 2020.