TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan wakaf memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di Indonesia, salah satunya untuk membantu sistem keuangan negara. Namun jenis wakaf dan pemanfaatannya yang ada saat ini dinilai belum cukup luas.
Mayoritas wakaf masih berjenis tanah dan diperuntukkan untuk membangun masjid, madrasah, atau pemakaman. Oleh karena itu, kata dia, diperlukan inovasi dalam mendorong pemanfaatan wakaf diantaranya melalui gerakan nasional wakaf tunai.
“Kita akan melakukan gerakan nasional pengumpulan wakaf tunai, wakaf cash, wakaf uang. Kita coba wakaf ini kita kembangkan lagi supaya jadi dana besar, yang bisa diinvestasikan dan dikembangkan untuk jangka panjang, ini juga untuk bantu sistem keuangan nasional kita,” ujar Ma'ruf dalam webinar, Sabtu, 24 Oktober 2020.
Upaya pengembangan wakaf dalam jangka panjang, kata dia, bertujuan untuk membangun kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, diperlukan pengelolaan dana wakaf yang baik agar tujuan mulia pengembangan wakaf ini dapat betul-betul dirasakan oleh masyarakat.
“Gerakan sedang dipikirkan, ketika sudah kumpul dana itu juga manajemen pengelolaannya juga [harus baik] supaya ada kepercayaan, ada trust, dari masyarakat bahwa dananya akan terkelola dengan baik. Ini salah satu upaya kita dalam pengembangan. Karena memang dana wakaf menjadi salah satu instrumen dalam membangun kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: