Sebagai salah satu kawasan perintis dalam pengembangan geopark nasional, Geopark Gunung Sewu meliputi tiga kabupaten yaitu Pacitan, Wonogiri dan Gunung Kidul, serta tiga provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, dengan luas 1.802 kilometer persegi.
Geopark Gunung Sewu terdiri atas 33 geosite, yaitu 13 situs di Gunung Kidul, 7 situs di Wonogiri, dan 13 situs di Pacitan. Geopark ini berhasil mempertahankan status UGG melalui proses revalidasi pada 2019, setelah sebelumnya mendapatkan sertifikat Green Card dari UNESCO pada Agustus 2020, status UGG di 2015 dan geopark nasional pada 2013.
Dalam keterangan yang sama, Bappenas juga menekankan tiga strategi menghadapi masa pandemi Covid-19. Pertama, mengakselerasi pengembangan geopark sebagai salah satu strategi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui pemulihan industri pariwisata berbasis ekonomi lokal.
Kedua, mengelaborasi pendekatan digital dan sosial media dalam strategi komunikasi dan promosi geopark. Ketiga, mempererat kerja sama antar daerah bersama-sama masyarakat di antaranya dengan memperkuat kapasitas kelembagaan pengelola.
“Dari sisi pembiayaan, tidak cukup hanya mengandalkan APBN, harus ada kemitraan multipihak. Bisa melalui swasta, filantropi, bisa juga BUMN tertarik untuk memberikan dukungan. Dalam kunjungan ini, kami melihat secara keseluruhan, termasuk percepatan pemulihan melalui sektor wisata yang tetap menerapkan protokol kesehatan agar tetap produktif dan aman Covid-19,” ujar Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Himawan Hariyoga.
Baca: Kemenparekraf: Tur Virtual Bisa Bangkitkan Sektor Pariwisata