TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menegaskan komitmen pengembangan geopark atau taman bumi, salah satunya dengan menetapkan Geopark Gunung Sewu ke dalam Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Borobudur dan sekitarnya. Hal ini sesuai dengan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Pada masa pandemi, wisata alam geopark dinilai akan menjadi pemicu awal pemulihan ekonomi yang menyerap tenaga kerja dan menimulkan multiplier effect ke sektor lain. “Pengembangan Geopark Gunung Sewu menjadi Unesco Global Geopark (UGG) terbukti memberikan kontribusi terhadap ekonomi lokal," ujar Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas, Arifin Rudiyanto, dalam keterangan tertulis, Kamis, 15 Oktober 2020.
Arifin mengatakan pendapatan asli daerah dari geopark di tiga kabupaten mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp 31,1 miliar di 2015 menjadi Rp 43,8 miliar di 2019. "Ini suatu lonjakan yang cukup besar, hampir 50 persen," ujarnya.
Selain kontribusi ekonomi, pengembangan geopark juga dinilai memberikan manfaat terhadap terjaganya warisan alam dan budaya, pengayaan intelektual dan edukasi, bertambah baiknya kondisi lingkungan, memperkuat identifikasi asli masyarakat yang meningkatkan kebanggaan dan rasa memiliki atas wilayahnya, serta memicu kebangkitan inovasi ekonomi kreatif masyarakat yang berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Bappenas mencatat pengembangan geopark berkontribusi pada pencapaian 10 dari 17 tujuan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). Saat ini, Bappenas juga sedang menyusun Rencana Aksi Nasional Geopark untuk mengintegrasikan pengembangan geopark terhadap tujuan TPB/SDG.