TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 39 juta orang telah mendaftar program bantuan Kartu Prakerja melalui situs resmi pemerintah. Data ini dihimpun selama pemerintah membuka pendaftaran Kartu Prakerja gelombang pertama hingga gelombang kesepuluh yang dilakukan bertahap mulai April hingga akhir September lalu.
“Program ini awalnya tidak disambut, tapi ketika disambut rasanya menjadi sebuah kerepotan yang menggembirakan,” tutur Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni P. Purbasari dalam Seminar Kartu Prakerja yang ditayangkan secara virtual, Rabu, 14 Oktober 2020.
Denni mengatakan tingginya animo masyarakat terbukti dari tingkat kunjungan situs Kartu Prakerja. Menurut dia, situs resmi program tersebut pernah diakses sampai 8.000 orang per detik.
Adapun berdasarkan data teranyar per 14 Oktober 2020, dari 39 juta pendaftar, hanya 24 juta orang yang dinyatakan lolos verifikasi tahap pertama. “Tahap pertama ini memverifikasi kelengkapan data akun peserta program Kartu Prakerja,” ujar Denni.
Sedangkan peserta yang lolos pada verifikasi tahap kedua berjumlah 19 juta orang. Verifikasi kedua meliputi pengecekan kartu identitas peserta, seperti Nomor Induk Kependudukan atau NIK. Setelah itu, peserta kembali disaring melalui tahap ketiga, yakni pengecekan akun e-mail dan data lainnya.