Honesti mengatakan Indonesia juga memastikan kehalalan vaksin G42-Sinopharm, “MUI-nya Abu Dhabi sudah menyatakan no issue dengan kehalalan vaksin G42,” ucap Honesti.
Dalam rangka memburu ketersediaan vaksin Covid-19, Pemerintah Indonesiayang diwakili Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Cina dan jajaran pemerintah Negeri Tirai Bambu di Yunan, akhir pecan lalu. Dalam persamuhan itu, hadir pula pemimpin perusahaan produsen vaksin.
Luhut mengatakan pertemuan ini bertujuan untuk memfinalisasi pembelian vaksin Covid-19 yang sebelumnya dijajaki Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Menurut Luhut, untuk menyiapkan masuknya vaksin, sejumlah pihak terkait harus berkolaborasi.
“Saya ingin lebih banyak kerja sama antar rumah sakit, pertukaran dokter dan tenaga kesehatan, kolaborasi riset dan teknologi antar-kedua Negara (yang bekerja sama untuk pengadaan vaksin),” tutur Luhut.
Adapun Terawan mengimbuhkan, vaksin akan diprioritaskan untuk tenaga medis dan petugas yang berjaga di garda depan. “Pada tahap awal, kami akan memberikan prioritas vaksin kepada mereka yang di garda terdepan, yaitu medis dan paramedis, pelayanan publik, TNI/Polri, dan seluruh tenaga pendidik,” kata Terawan.
Menanggapi kerja sama ini, Menteri Luar Negeri Cina Wang memberikan lampu hijau agar Indonesia menjadi hub-manufaktur untuk vaksin di Asia Tenggara. “Cina bersedia bekerja sama dengan Indonesia dalam penelitian, produksi dan distribusi vaksin, serta mendukung pertukaran antar-lembaga penelitian medis terkait untuk membantu memastikan akses ke vaksin yang terjangkau di seluruh kawasan dan di seluruh dunia,” kata Wang Yi.
Baca: Terawan: Pemerintah Tanggung Biaya Vaksin Covid-19 untuk 2 Kelompok Masyarakat