"Kami tidak akan bunuh diri masuk ke pasar Jepang. Kami masuk pasar Afrika, atau Asia yang membutuhkan seperti Bangladesh, Laos, melalui lelang. Cost-nya itu harus bisa bersaing dengan perusahaan Cina," kata dia.
Khusus di Bangladesh, PT INKA merupakan pemenang tender dalam pengadaan 250 kereta penumpang untuk Bangladesh Railway pada 2017 dengan total nilai kontrak sebesar US$ 100,89 juta. Pengadaan kereta tersebut terdiri dari 200 kereta tipe MG dan 50 kereta tipe BG. Sebanyak 50 kereta tipe BG sudah mulai dikirim pada awal 2019.
Pada 2016, PT INKA telah mengekspor 150 unit gerbong dengan nilai kontrak senilai US$ 72,39 juta. Adapun pada tahun 2006,perusahaan mengirim 50 unit gerbong dengan nilai kontrak sebesar US$ 13,8 juta.
Saat ini, kata Budi, kekuatan gerbong menjadi konsentrasi perusahaan dalam mendesain kereta penumpang untuk Bangladesh. Pasalnya, jumlah penumpang di Bangladesh membeludak bahkan sampai mengisi atap kereta. "Bangladesh yang terpenting keretanya jalan, dinaiki orang pelan-pelan, yang penting kuat. Bagus nomor dua, karena kereta di sana itu sampai atap full (penumpangnya)," kata Budi.
ANTARA
Baca: Bos INKA Jelaskan Masalah Gerbong Kereta Pesanan KAI yang Retak