Apabila melihat penyaluran pembiayaan PNM dari tahun ke tahun, ia melihat kenaikannya cukup signifikan. Dari penyaluran Rp 885 miliar pada sepanjang tahun 2016, saat ini penyaluran berhasil menembus Rp 15,3 triliun untuk tahun ini hingga bulan September.
Ia mengestimasikan penyaluran hingga akhir 2020 mencapai lebih dari Rp 25 triliun. Kalau diakumulasikan sejak 2016, penyaluran PNM Mekaar hingga September 2020 telah mencapai Rp 50,9 triliun dan diprediksi akan menembus Rp 60 triliun di akhir tahun ini.
Jumlah penyaluran PNM 2020, ujar Sunar, diperkirakan tumbuh 6,08 persen pada September 2020. Begitu juga, outstanding tumbuh 21 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Serta NPL alias kredit macet tercatat mengalami penurunan menjadi 1,22 persen secara konsolidasi holding.
Adapun struktur pembiayaan PNM terdiri atas 61 persen dari pasar modal, 22 persen pinjaman perbankan, dan 17 persen dari pemerintah.
"Di Desember 2020 peran pasar modal akan naik mendekati angka 70 persen. Sebab pada Oktober-Desember kami berencana mengeluarkan obligasi PUB 3 tahap 4 Rp 1 triliun, dengan opsi upsize apabila market di pasar baik. Ini dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis Mekaar," kata Sunar.
Baca juga: PNM Siap Rilis Obligasi Berkelanjutan Tahap III Rp 1,35 Triliun
CAESAR AKBAR