TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai kenaikan rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB ke kisaran 41,09 persen paea 2021 tidak perlu ditakuti.
Ia mengatakan peningkatan utang adalah konsekuensi dari pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di tengah upaya pemerintah menanggulangi dampak pandemi. Yang terpenting, ujar dia, anggaran yang dikeluarkan pemerintah tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Tanah Air.
"Meskipun meningkat tetapi rasio utang pemerintah diperkirakan masih di kisaran 41 persen PDB pada tahun 2021. Artinya masih cukup jauh di bawah batas 60 PDB sebagaimana diatur dalam UU, menurut saya masih cukup aman," ujar Piter kepada Tempo, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Selama ini, menurut Piter, pemerintah bisa mengurangi utang dengan cara meningkatkan pendapatan, salah satunya melalui pajak. Namun, dalam kondisi pandemi seperti saat ini, ia menyebut penerimaan dari sektor pajak tidak bisa diharapkan besar lantaran pemerintah justru memberi berbagai insentif perpajakan untuk memulihkan ekonomi.
Karena itu, peningkatan utang menjadi pilihan saat ini. "Menurut saya, peningkatan utang tidak perlu ditakuti, apalagi di tengah pandemi saat ini dimana penerimaan pajak tidak bisa diharapkan besar," kata Piter.
Badan Kebijakan Fiskal sebelumnya memperkirakan rasio utang terhadap PDB Indonesia akan kembali dari semula 37,6 persen di 2020 menjadi di 41,09 persen pada 2021. Lonjakan utang pemerintah itu adalah konsekuensi dari keseimbangan primer yang masih negatif cukup dalam pada tahun depan.
Kendati demikian, keseimbangan primer tersebut sebenarnya diperkirakan sudah cukup membaik ketimbang tahun ini. Tahun ini, keseimbangan primer berada di angka negatif 4,27 persen dari PDB. Sementara, tahun depan diperkirakan menyusut menjadi negatif 3,59 persen saja.
"Dengan defisit melebar di 2021 walau sudah mulai konsolidasi ketimbang 2020, tapi primary balance tetap dalam. Makanya enggak heran itu rasio utang terhadap PDB naik lagi. Sekitar 41,09 kami kita prediksi," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Nathan Kacaribu dalam konferensi video, Jumat, 2 Oktober 2020.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Rasio Utang RI Diprediksi Bakal Melonjak ke 41,09 Persen PDB di 2021