Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penjualan Sukuk Ritel SR013 Capai Rp 25,67 Triliun, Investor Milenial Terbanyak

Reporter

image-gnews
(Ki-ka) Direktur Pembiyaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman  melakukan sosialisasi sukuk ritel seri SR012 di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu 29 Februari 2020. EKO WAHYUDI l Tempo.
(Ki-ka) Direktur Pembiyaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman melakukan sosialisasi sukuk ritel seri SR012 di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu 29 Februari 2020. EKO WAHYUDI l Tempo.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menetapkan hasil penjualan sukuk ritel seri SR013 sebesar Rp 25,67 triliun atau melampaui target pemerintah meski saat ini pasar keuangan sedang diliputi ketidakpastian akibat Covid-19.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, 29 September 2020, menyatakan SR013 telah berhasil meraih capaian penjualan terbesar dan investor terbanyak sepanjang penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel online sejak 2018 yaitu 44.803 investor.

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap besarnya penjualan SR013, antara lain imbalan yang masih cukup menarik meski lebih rendah dari kupon SR012 dan ORI017, proses pembelian mudah dan merupakan produk investasi yang aman dan likuid serta basis investor instrumen ini yang luas.

Selain itu, faktor lainnya adalah banyak warga yang diperkirakan memiliki dana idle karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga spending yang menurun memerlukan instrumen investasi yang aman dan likuid, serta adanya SBR004 yang jatuh tempo pada tanggal 20 September 2020.

Jumlah investor terbanyak SR013 berasal dari generasi milenial yaitu sebanyak 16.392 orang atau 36,29 persen. Instrumen ini juga menggaet investor baru sebanyak 16.234 orang atau 36,23 persen dari total investor, dengan 44,92 persen merupakan investor milenial.

Jumlah investor generasi Z atau usia di bawah 19 tahun mencapai 291 investor atau Rp 126,14 miliar dengan rata-rata penjualan Rp 433,48 juta. Jumlah investor generasi Z kali ini jauh lebih tinggi dari SR012 yang hanya 88 investor.

Dari sisi profesi, pegawai swasta merupakan pembeli terbanyak SR013 yaitu mencapai 14.753 investor atau 32,93 persen dengan volume pemesanan Rp 5,55 triliun atau 21,62 persen. Namun, profesi wiraswasta mendominasi volume pemesanan yaitu Rp 12,19 triliun atau 47,51 persen dengan jumlah 14.104 investor atau 31,48 persen dari total investor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari segi wilayah, investor dari Indonesia bagian barat selain DKI Jakarta masih mendominasi pemesanan yaitu mencapai 26.647 investor atau 59,48 persen dengan volume Rp13,79 triliun atau 53,73 persen. Nominal penjualan di wilayah Indonesia timur juga meningkat 155 persen atau Rp 94,75 miliar dibandingkan penjualan SR012.

Dengan catatan itu, rata-rata pemesanan SR013 mencapai Rp 572,86 juta dengan volume pemesanan terbanyak dengan nominal Rp 1 miliar atau 59,73 persen. Sementara itu, jumlah investor yang melakukan pemesanan nominal Rp 1-5 juta sebanyak 4.194 investor atau 9,36 persen.

Dari mitra distribusi, realisasi nominal penjualan terbesar untuk bank konvensional berasal dari PT Bank Central Asia sebesar Rp4,09 triliun dan untuk kategori bank syariah berasal dari Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 436,6 miliar.

Untuk kategori perusahaan efek berasal dari PT Trimegah Sekuritas Indonesia Rp 156,39 miliar dan untuk kategori Fintech berasal dari PT Bareksa Portal Investasi Rp 61,68 miliar.

Dengan penerbitan SR013, maka hingga September 2020, pemerintah telah menerbitkan empat instrumen SBN ritel yaitu SBR009, SR012, ORI017 dan SR013 dengan total nominal penerbitan mencapai Rp 58,39 triliun.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

15 hari lalu

Daihatsu turut meramaikan Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS Semarang 2023, 18-22 Oktober. (Foto: Daihatsu)
Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.


5 Negara Favorit Tujuan Jastip

35 hari lalu

Ilustrasi barang jastip yang disita dari penumpang di bandara. Antara/Umarul Faruq
5 Negara Favorit Tujuan Jastip

Negara mana saja yang selama ini menjadi tujuan utama untuk jastip?


Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

45 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Lifeforstock
Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.


BSI Hadirkan Program Bundling Investasi Sukuk dan Kepemilikan Emas

48 hari lalu

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna (tengah) bersama dengan SVP Wealth Management Asri Natanegeri (kiri) dan SVP Gold & Pawning Business BSI Mahendra Nusanto saat peluncuran Sukuk Gold Ownership Program pada acara BSI Priority Gathering di The Westin Jakarta, Jumat (08/03).
BSI Hadirkan Program Bundling Investasi Sukuk dan Kepemilikan Emas

Imbal hasil Sukuk Seri SR020 dapat digunakan untuk program BSI Cicil Emas.


Pemerintah akan Lelang SBSN pada 5 Maret, Targetkan Rp 12 T

57 hari lalu

Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (3/3/2023) Tempo/Tony Hartawan
Pemerintah akan Lelang SBSN pada 5 Maret, Targetkan Rp 12 T

Pemerintah akan melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa, 5 Maret 2024 dengan target indikatif Rp 12 triliun.


Hasil Survei Ini Ungkap Perbedaan Pilihan Kelompok Gen Z dan Gen X saat Berlibur, Termasuk Soal Motivasi dan Bikin Rencana

26 Februari 2024

Ilustrasi liburan (freepik.com)
Hasil Survei Ini Ungkap Perbedaan Pilihan Kelompok Gen Z dan Gen X saat Berlibur, Termasuk Soal Motivasi dan Bikin Rencana

Hasil survei: wisatawan Indonesia dari kelompok Gen Z dan milenial lebih banyak memutuskan untuk berlibur karena ingin menghilangkan stres.


Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

(Dari kiri) Head of Corporate Communication Prudential Indonesia, Dewi Mayasari; Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnanen; Head of Product Design, dan Junaedy Aries Wijaya, dalam acara media briefing di Seribu Rasa, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.


OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

21 Februari 2024

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memeri sambutan saat pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2024 di Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan saat pembukaan perdana perdagangan 2024. IHSG mengalami penurunan sebesar 0,14% atau 5,4 poin ke level 7.266 pada Selasa 2 Januari 2024. Indeks komposit turun ke posisi terdalam 7.245 dari level 7.272 dengan volume transaksi 1,9 triliun saham. Tempo/Tony Hartawan
OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

OJK OJK mencatat nilai penggalangan dana dari 59 emiten yang antre IPO tersebut sebesar Rp 9,20 triliun.


Beras Langka di Ritel Modern, Berapa Sisa Cadangan Beras Pemerintah?

13 Februari 2024

(Kiri ke kanan) Dirut Bulog, Bayu Krisnamurthi, Kartika Wirjoatmodjo, Wamen BUMN dan Arief Prasetyo, Kepala Badan Pangan Nasional dalam agenda pengecekan stok cadangan beras pemerintah di Kawasan Pergudangan Bulog Sunter Timur, Kepala Gading, Jakarta Utara pada Sabtu, 30 Desember 2023. TEMPO/Adinda Jasmine
Beras Langka di Ritel Modern, Berapa Sisa Cadangan Beras Pemerintah?

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menepis kabar bahwa beras bansos membuat beras SPHP menjadi langka di pasaran.


Diminta Turunkan Margin Penjualan Beras, Aprindo: Bayar Dulu Dong Rafaksi

12 Februari 2024

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi bersama Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey (kiri) melakukan pengecekan stok beras SPHP di Lotte Grosir di Pasar Rebo, Jakarta, Jumat 8 September 2023. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan harga beras Perum Bulog yang masuk sebagai beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) naik per 1 September. Harga beras Bulog ukuran 5 kilogram (kg) naik menjadi Rp 54.500 dari sebelumnya Rp 47.000. Kenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog per kilogramnya sudah dinaikkan sebesar Rp 10.900 per kg. Harga eceran tertinggi (HET) itu sebelumnya Rp 9.450 per kg. Tempo/Tony Hartawan
Diminta Turunkan Margin Penjualan Beras, Aprindo: Bayar Dulu Dong Rafaksi

Pengusaha ritel menolak permintaan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, untuk menurunkan margin atau selisih keuntungan dari penjualan beras.