Berikutnya, para pelaku pasar modal juga diperkirakan terus memperhatikan perkembangan penyebaran Covid-19 di kancah global. Timbul kekhawatiran gelombang kedua covid 19 terjadi di beberapa Negara Eropa telah mendorong beberapa Negara seperti Inggris, Jerman dan Prancis melakukan pembatasan baru.
Rencana lockdown ditambah dukungan fiskal yang lebih sedikit serta likuditas yang berkurang akan membebani kinerja kuartal ke empat berbagai Negara.
Dari dalam negeri, Hans mengatakan sejumlah isu yang mempengaruhi pergerakan saham pekan depan antara lain adalah penanganan Covid-19 yang dinilai masih lemah, serta kasus baru yang masih terus naik. Belum lagi dengan adanya isu revisi Undang-undang Bank Indonesia. Kondisi tersebut membuat dana asing terus keluar dari bursa saham Indonesia.
"Rupiah yang melemah di tambah keluarnya dana asing membuat IHSG sulit menguat signifikan dan cenderung sideways sampai akhir tahun," ujar Hans. "Namun, selain itu kabar vaksin perusahaan Cina yang berhasil menjadi tambahan sentimen positif," kata Hans.
Hans memperkirakan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar di DKI Jakarta hingga Oktober mendatang bakal menjadi sentimen negatif bagi pasar modal di Tanah Air.