“Berdasarkan usulan KKKS dalam pre-WP&B [Work Program & Budget] 2021 kami mengidentifikasi perlunya langkah-langkah tambahan agar target lifting itu tercapai. Oleh karena itu SKK Migas tadi mempersilakan KKKS segera mengajukan rencana tambahan dan akan kami proses lebih cepat. Harapannya mulai awal 2021 semua kegiatan sudah bisa dilaksanakan sehingga target dapat dicapai,” katanya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial meminta SKK Migas bersama KKKS untuk bekerja lebih keras mengingat saat ini kondisi masih belum kembali normal.
Dia mengatakan, SKK Migas dan KKKS perlu memiliki pandangan yang sama dan melakukan usaha yang lebih besar untuk dapat menjalankan kegiatan operasional migas yang baik.
Di sisi lain, pemerintah akan menjaga iklim investasi agar tetap kondusif. Hal ini ditunjukkan dengan kebijakan pemberian insentif dalam kegiatan usaha hulu migas yang akan terus diupayakan.
“Dengan adanya insentif-insentif, kami berharap agar para KKKS dapat fokus kepada aktivitas operasional untuk mengisi gap guna mencapai target yang ditetapkan pemerintah,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Budiman Parhusip mengatakan Pertamina memiliki tantangan decline rate yang tinggi karena mengelola lapangan-lapangan tua. PHE telah mempersiapkan development well, workover, dan well service, termasuk lokasi, rig, dan kontrak-kontrak dengan lebih baik sehingga di awal tahun 2021 sudah bisa melakukan pekerjaan.
"Kami berharap kerja sama yang penuh, sehingga perlaksanaanya menjadi lancar,” ungkapnya.
Adapun Presiden Premier Oil Garry Selbie menyampaikan usaha peningkatan produksi akan menguntungkan negara karena multiplier effect dari usaha-usaha peningkatan produksi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
BISNIS
Baca juga: Target Lifting Minyak Tahun Ini Dipangkas 50 Ribu Bph