TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu dan Minyak Bumi (SKK Migas) dan kontraktor kontrak kerja sama menyepakati untuk mengawal target produksi siap jual atau lifting minyak dan gas tahun depan.
Selain itu, SKK Migas dan kontraktor berkomitmen mencapai target produksi jangka panjang yaitu lifting minyak 1 juta barel per hari pada 2030.
Kesepakatan dan komitmen tersebut terjalin dalam acara 1st CEO Forum 2020 yang diadakan secara virtual oleh SKK Migas dan dihadiri 98 KKKS pada Rabu, 23 September 2020.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan forum ini dilaksanakan sebagai wadah diskusi bersama pimpinan tertinggi KKKS untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan serta berkolaborasi untuk menghasilkan ide sebagai usaha mencapai target produksi yang ditetapkan dalam long term plan produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) ataupun pencapaian target produksi tahun 2021.
“Dari diskusi yang ada, KKKS antara lain meminta dukungan pada proses perizinan yang masif, juga percepatan komersialisasi agar pengembangan lapangan dapat segera dilakukan, dan transformasi yang dilakukan dengan cepat,” katanya dalam keterangan resminya, Rabu.
Pemerintah telah menetapkan target lifting minyak sebesar 705 ribu BOPD dan gas sebesar 5.638 juta standar kaki kubik (MMSCFD) untuk 2021.
Dwi menambahkan SKK Migas dan KKKS sepakat mengusahakan produksi migas nasional tahun depan tidak turun sehingga dapat memenuhi target yang ditetapkan.