TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha menyatakan pemberlakuan kembali pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di DKI Jakarta berdampak berat bagi dunia usaha.
"Kemarin dua bulan terakhir mulai bergairah dengan PSBB transisi, aktivitas usaha berjalan meski dengan keterbatasan yang ada. Dunia usaha di Jakarta, baru gigi satu, gigi dua tiba-tiba direm," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Jakarta, Sarman Simanjorang, Senin, 14 September 2020.
Meski begitu, Sarman menyebut dunia usaha tetap mendukung kebijakan pemerintah tersebut agar penyebaran Covid-19 bisa dihentikan. "Kami dari pengusaha punya komitmen yang tinggi. Kalau untuk mematikan penyebaran Covid-19, kami siap melaksanakan dengan konsekuensi yang ada."
Sarman yang juga Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Provinsi DKI Jakarta itu pun menaruh harapan tinggi kepada pemerintah melakukan pengawasan. Pengawasan yang lebih ketat dan tegas dengan melakukan penindakan tanpa kompromi dalam penerapan PSBB total jilid dua ini, menurut dia, mutlak dilakukan.
Pasalnya, kata dia, tak berhasilnya angka kasus positif Covid-19 di Jakarta ditekan salah satunya karena disiplin warga dan pekerja yang belakangan menurun. "Ini pertaruhan ekonomi, karena bagi pengusaha kan harus ada kepastian. Kalau PSBB berkepanjangan, ini ketidakpastian yang membuat pengusaha terpuruk. Investor juga akan ragu," ucap Sarman.
Ia juga meminta pemerintah kompak dan saling mendukung dalam penanganan Covid-19 yang ujungnya juga untuk pemulihan ekonomi. "Pemerintah harus mendorong kalau kita ini satu kesatuan, dengan kebersamaan, kita mampu melawan Covid-19," katanya.
ANTARA
Baca: Soal PSBB Total, Simak 4 Saran dari Orang Terkaya RI Budi Hartono ke Jokowi