"Untuk postur ini maka keseimbangan primer mencapai defisit 633,1, triliun lebih tinggi dari RAPBN 2021. Dengan keseimbangan primer defisit tersebut, keseluruhan defisit anggaran APBN 2021 mencapai Rp 1.006,4 triliun, naik jadi 5,7 persen PDB," ujar Sri Mulyani.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan siap mendukung pemerintah dalam mewujudkan stabilitas pasar SBN karena akan menjadi salah satu basis pembiayaan dalam APBN 2021. Meski demikian, Perry belum memberikan detail dukungan yang akan dilakukan dalam stabilitas pasar di SBN itu. "Menkeu sudah berkoordinasi dengan kami," ujar Perry.
Selama masa pandemi COVID-19 ini, BI menjalin kerja sama dengan pemerintah, yakni melakukan skema burden sharing atau berbagi beban. Ada dua kerja sama itu, pertama membeli SBN oleh BI yang peruntukannya hanya digunakan untuk belanja pemerintah untuk kebutuhan publik. Kedua, BI membeli SBN di pasar perdana dengan fungsi sebagai pembeli siaga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2020.
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mengatakan dari sisi pendapatan negara, penerimaan pajak akan menjadi penentu dalam pencapaian target pembangunan tahun 2021. Menurut dia, target tersebut juga memiliki konsekuensi tersendiri dalam postur APBN lainnya.
Jika tidak tercapai, ujar Said, pemerintah harus memiliki manajemen risiko fiskal yang baik, untuk tidak boleh lagi menambah defisit anggaran. "Tetapi, pemerintah bisa melakukan refocussing dan realokasi anggaran yang fleksibel dengan tetap menerapkan disiplin fiskal yang tinggi," kata dia.
Baca juga: Defisit Anggaran Makin Lebar, Pemerintah Diminta Waspadai Lonjakan Utang
CAESAR AKBAR | ANTARA