Sebanyak 32 saham melaju di zona hijau dan 286 saham di zona merah. Sedangkan 73 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,11 triliun dengan volume 1,13 miliar saham.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir dalam waktu dekat. Sedangkan sentimen dari pergerakan market global serta regional dan juga fluktuasi harga komoditas akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
"Hari ini IHSG masih berpotensi bergerak dalam rentang konsolidasi," kata William dalam keterangan tertulis. Ia juga memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 5.102 - 5.336 pada hari ini.
IHSG terkoreksi seiring dengan rencana penerapan kembali PSBB total di DKI Jakarta ini terlihat dari sejumlah saham berkapitalisasi besar kompak mengalami auto reject bawah atau ARB.
Sejumlah saham berkapitalisasi pasar terbesar kompak mengalami ARB, seperti PT Astra Internasional Tbk. (ASII) yang melemah hingga ke level Rp 4.560, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang terkoreksi ke level Rp 5.375, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang turun ke level Rp 4.680.
Analis RHB Sekuritas, termasuk Andrey Wijaya, Michael Setjoadi, dan Andre Benas, dalam publikasi riset hariannya mengatakan bahwa penerapan kembali kebijakan PSBB total di DKI Jakarta merupakan langkah rasional dari pemerintah. Sebab, laju kasus positif harian Covid-19 DKI Jakarta terus meningkat dengan tajam dalam beberapa hari terakhir.
“PSBB yang lebih ketat di Jakarta kemungkinan akan berdampak buruk bagi perekonomian lokal, terutama untuk aktivitas ritel, transportasi, rumah sakit, mal, jalan tol, dan konstruksi,” tulis RHB Sekuritas seperti dikutip dari keterangan resminya.
HENDARTYO HANGGI | BISNIS
Baca: PSBB DKI Kembali Diterapkan, Ini Deretan Saham yang Bakal Terkoreksi Dalam