Sebelumnya diberitakan dari total cadangan devisa Bank Indonesia per akhir Juli lalu sebesar US$ 135 miliar, hanya US$ 4,96 triliun atau 3,7 persen di antaranya disimpan dalam emas. Cadangan emas tersebut berbentuk emas murni dan tidak pernah tersentuh dalam beberapa dekade. Jumlahnya setara dengan 78,5 ton atau 2,5 juta troy ounce.
Kepala Ekonom PT Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro mengungkapkan dengan cadangan devisa yang mencetak rekor tertinggi, Bank Indonesia (BI) memiliki ruang untuk menggandakan cadangan emasnya hingga 6 persen sampai 8 persen sebagai bagian dari diversifikasi portofolio untuk mengantisipasi risiko eksternal, tanpa mengganggu misinya menjaga pasokan likuiditas valas di dalam negeri.
"Strategi ini ini diadopsi oleh Filipina yang menetapkan undang-undang emas pada Mei 2019 untuk membebaskan cukai dan pajak penghasilan dalam pembelian emas domestik oleh Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), yang kepemilikan emas batangannya sekarang mencapai 11,4 persen dari total cadangan valas," ujar Satria dalam laporannya, Kamis, 14 Agustus 2020.
Langkah serupa dilakukan oleh bank sentral lainnya seperti Cina, India, Rusia dan Turki. "Mereka telah menambah pembelian emas dalam beberapa tahun terakhir," kata Satria
BISNIS
Baca: Cadangan Devisa Stabil, BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan