TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan memastikan keputusan TransNusa yang menghentikan operasi sementara, tak akan diikuti oleh maskapai penerbangan lainnya. Alasannya tingkat isian penumpang maskapai lain diklaim cukup baik.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan jika ada maskapai seperti TransNusa yang memilih berhenti beroperasi sementara di tengah pandemi, itu merupakan kebijakan bisnis masing-masing maskapai.
"Itu urusannya Business-to-Business (B2B) mereka berhenti beroperasi karena kajian dan sebagainya, intinya kalau dari kami mereka harus tanggung jawab hal-hal yang harus dikembalikan ke penumpang," ujarnya Minggu, 6 September 2020.
Novie melanjutkan pilihan TransNusa atau maskapai lainnya untuk berhenti beroperasi bisa jadi karena kondisi penumpang yang belum banyak, sehingga nilai keekonomiannya belum mencukupi untuk kembali terbang.
Menurutnya, penghentian operasi sementara ini tidak akan terjadi pada maskapai lain, karena seluruh maskapai terus berkoordinasi dengan Kemenhub dan tingkat keterisian penumpang yang terus meningkat.
"Itu monggo saja, mungkin kondisinya penumpang tidak banyak. Yang penting saya rasa maskapai yang lain tidak ada, masih oke-oke, kami juga memberikan kemudahan-kemudahan, bersama-samalah," kata Novie.
Kemenhub juga masih akan memantau kondisi lanjutan dari TransNusa, karena regulator belum mendapatkan pemberitahuan secara resmi dari operator pesawat tersebut.
PT TransNusa Aviation Mandiri, pemilik usaha maskapai TransNusa, memilih melakukan penutupan sementara aktivitas operasionalnya selama periode 8-30 September 2020.
Dari bocoran surat untuk agen travel yang ditandatangani pada 5 September 2020, TransNusa mengumumkan penghentian operasional sementara penerbangan menggunakan maskapainya. Surat tersebut ditandatangani Head of Sales & Revenue Management Rajasegaran Rajoo.
Alasannya, memperhatikan kasus pandemi Covid-19 yang masih merebak dan cenderung meningkat di seluruh provinsi di Indonesia. TransNusa menyampaikan penutupan sementara operasional seluruh penerbangan maskapai tersebut sampai keadaan benar-benar pulih dan adanya vaksin yang bisa memastikan pandemi Covid-19 di Indonesia akan segera berakhir.