Pada masa pandemi, kata Royke, bukan hanya BNI yang terdampak, melainkan hampir seluruh perbankan di Indonesia. Perbankan mengalami imbas penurunan laba serta perlambatan penyaluran kredit. "Kita (Indonesia) juga ekonomi menurun jadi pasti mempengaruhi kinerja perbankan secara umum," ujarnya.
Ke depan, Royke menyatakan, dirinya akan membawa BNI menjadi bank kebanggaan Indonesia. Ia berharap segera menemukan sinergi atau kompak dengan manajemen baru di Bank BNI. Dengan demikian, target yang menjadi ekspektasi pemegang saham bisa dicapai.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Hery Gunardi menambahkan, pihaknya meyakini bahwa Kementerian BUMN akan menempatkan talenta-talenta terbaik untuk memperkuat jajaran manajemen di seluruh perusahaan BUMN, termasuk di sektor perbankan. Terkait susunan pengurus perseroan pasca Dirut Mandiri digeser ke BNI, Hery menuturkan, pihaknya akan mendiskusikan hal tersebut dengan Dewan Komisaris, termasuk dengan Kementerian BUMN untuk pelaksanaan RUPS Luar Biasa.
“Meskipun dengan berat hati karena harus melepas insan Mandirian terbaik, kami tetap bersyukur karena talenta Bank Mandiri kembali dipercaya untuk memperkuat bank BUMN lain agar dapat bersama-sama membangun ekonomi nasional, khususnya di tengah tekanan bisnis dan ketidakpastian yang tinggi akibat dampak pandemi Covid-19," ujar Hery.
EKO WAHYUDI
Baca juga: Profil Royke Tumilaar yang Ditunjuk jadi Direktur Utama BNI