Hans menjabarkan, ada beberapa sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan depan, mulai dari perubahan kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau The Fed hingga perkembangan penanganan Covid-19 di dalam negeri.
Untuk diketahui, Gubernur The Fed telah menyampaikan arah kebijakan The Fed yang menargetkan inflasi 2 persen. Artinya, The Fed baru akan menaikkan tingkat suku bunga saat inflasi mencapai 2 persen.Hal ini memberikan sinyal rezim suku bunga rendah akan berlangsung lama karena sejak krisis 2008, inflasi AS sulit mencapai 2 persen.
"Pasar saham dan obligasi cenderung positif jangka panjang karena harapan bunga yang rendah dan stimulus yang terus diberikan di masa yang akan datang bahkan ketika ekonomi sudah pulih dari pandemi Covid 19," kata Hans.
Di sisi lain, ketegangan Amerika Serikat dan China terlihat belum akan berakhir. Setelah kedua Negara melanjutkan pembicaraan masalah perdagangan kedua Negara sekarang timbul masalah “hukuman” China terkait laut China Selatan.
Masalah Laut China Selatan timbul setelah China melakukan uji coba peluru kendali di daerah tersebut. Sejumlah pejabat dan perusahaan China sudah dimasukkan dalam daftar hitam (blacklist) akibat dituduh terlibat dalam 'penumpukan' militer di wilayah perairan tersebut.