TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home setelah tujuh pegawainya terkonfirmasi positif Covid-19. Sistem kerja WFH berlaku untuk pegawai yang bekerja di kantor pusat mulai Jumat, 28 Agustus 2020 sampai 5 September 2020.
"Menurut informasi yang saya peroleh pagi ini, ada tujuh pejabat dan staf Kominfo yang dikonfirmasi positif. Mereka bekerja di gedung yang berbeda di lingkungan Kantor Kominfo," Menteri Kominfo Johnny G Plate dalam keterangannya, Jumat, 28 Agustus 2020.
Adapun pegawai Kominfo akan kembali bekerja ke kantor pada 7 September nanti. Saat ini, Plate menyebut pihaknya telah menginstruksikan petugas untuk membersihkan kantor Kementerian.
Kantor tersebut juga akan disemprot menggunakan cairan disinfektan untuk mencegah adanya penyebaran virus corona. Setidaknya ada tiga gedung yang dibersihkan dan seluruhnya berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat 9, Jakarta Pusat, itu.
Johnny melanjutkan, pihaknya bersama seluruh pejabat pimpinan tinggi madya atau eselon I akan melakukan pemeriksaan tes swab atau PCR secara periodik. "Senin 24 Agustus kemarin, saya mengikuti tes swab, dan hasilnya negatif," katanya.
Ia menjamin Kementerian bakal terus menjalankan protokol kesehatan secara disiplin. Misalnya mewajibkan seluruh pegawai hingga tamu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan berkala, dan mengurangi pertemuan dalam ruang tertutup dengan peserta berjumlah banyak.
Selama pelaksanaan WFH, Johnny memastikan layanan Kementerian Kominfo akan tetap berjalan. "Layanan Kementerian Kominfo sudah bisa diakses secara virtual. Saya akan berkantor di Widya Chandra (rumah dinas),” ucapnya.
Hingga Jumat, 28 Agustus 2020, sore pukul 16.00 WIB, tercatat sebanyak 27 pegawai Kominfo positif Covid-19. Dari jumlah itu, 15 orang telah sembuh dan 12 orang lainnya dalam proses penyembuhan. “Hingga saat ini tidak ada satupun pegawai yang meninggal karena Covid-19,” kata Plate.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Kominfo Telusuri Dugaan Peretasan Data Pasien Covid-19